Jantung adalah pompa berotot didalam
dada yang bekerja terus menerus tanpa henti memompa darah keseluruh tubuh,
nonstop 24 jam sehari, pagi dan malam, dari
manusia tersebut dilahirkan sampai kematiannya. Jantung berkontraksi dan relax
sebanyak 100.000 kali dalam sehari, dan semua pekerjaan ini membutuhkan suplai
darah yang baik yang disediakan oleh pembuluh arteri koroner.
Kelainan dan penyakit pada jantung
dapat berakibat kematian. Penyakit jantung adalah penyakit yang menyerang
jantung dan urat-urat darah. Jenis penyakit jantung sangat bervariasi.
Berikut adalah jenis-jenis penyakit jantung yang perlu diwaspadai :
Jantung
Koroner
Jantung koroner merupakan salah satu
penyakit yang paling banyak diderita
orang. Penyakit ini dapat membuat
penderitanya mendapat serangan jantung. Jantung koroner terjadi karena pembuluh
darah pada arteri koroner menyempit atau tersumbat, yang disebabkan adanya
timbunan lemak atau karang yang disebut atheroma. Arteri koroner berfungsi memasok darah berisi
oksigen ke jantung. Dengan adanya sumbatan itu membuat arteri
menyempit hingga aliran darah beroksigen yang diperlukan oleh jantung menjadi
terhambat. Kejadian inilah yang membuat jantung sakit. Ketika jantung sakit,
penderitanya akan merasakan nyeri dada (angina).
Nyeri dada ini dapat terjadi ketika
ada kejutan, hentakan emosi yang begitu dahsyat, tekanan emosi atau masalah
psikologis lainnya. Tapi, ada juga penderita yang tidak merasakan apa-apa.
Tiba-tiba langsung terkena serangan
jantung. Tersumbatnya aliran darah ini dapat berdampak sangat fatal, walaupun
belum mampu merusak jantung secara permanen.
Aritmia
Aritmia adalah irama jantung yang
tidak normal. Detak jantung yang normal antara
60-100 kali per menit. Penderita
aritmia mempunyai detak jantung di bawah 60 kali per menit karena terhentinya
detak jantung dalam waktu beberapa detik. Ketika detak jantung berhenti,
penderita biasanya merasakan seperti ada sesuatu yang menyumbat
di leher. Tapi kadang gangguan ini tidak terlalu terasa. Pada umumnya penderita
aritmia mudah sekali lelah apabila beraktifitas.
Gagal
Jantung
Gagal jantung juga termasuk penyakit jantung yang mematikan. Gagal jantung ditandai dengan tidak maksimalnya kerja
jantung sehingga jumlah darah yang dipompanya tidak mencukupi kebutuhan normal
metabolisme tubuh . Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa jantung berhenti
bergerak secara tiba-tiba seperti ’serangan jantung’.
Pada penderita gagal jantung,
detakan jantungnya tidak berjalan normal. Penyebab seseorang menderita gagal
jantung salah satunya karena rusaknya otot jantung. Bisa juga terjadi karena
beban jantung yang berlebihan atau kombinasi keduanya.
Ketika seseorang mengalami gagal
jantung, biasanya mereka akan mengalami beberapa gejala, seperti sesak nafas,
ortopnea, kongesti vena kronis, pergelangan kaki bengkak, batuk, dan
intoleransi latihan. Sejauh ini, cara termudah untuk mengobati jenis penyakit
jantung yang satu ini adalah dengan cara berhenti merokok, dan latihan
pernafasan.
Palpitasi
(Detak Jantung Abnormal)
Palpitasi merupakan sebuah perasaan
yang tidak menyenangkan yang diakibatkan oleh tidak teraturnya detak
jantung. Pada umumnya jantung kita
berdetak berkisar antara 60-100 kali dalam satu menit. Bila melebihi 100 kali
atau kurang dari 60 kali tiap menit berarti jantung kita mengalami detak yang
tidak normal.
Semua orang bisa mengalami
palpitasi, yaitu keadaan dimana jantung berdebar cepat. Hal ini biasanya terjadi saat
berolahraga, menderita demam tinggi, atau adanya keadaan emosional yang membuat
detak jantung tidak beraturan (gugup
atau sangat marah, misalnya).
Palpitasi ini tidak dikaitkan dengan
penyakit yang sangat mematikan. Tapi sebagian orang yang sangat memperhatikan
kesehatan jantungnya, akan sangat merasakan keadaan ini karena mereka sangat
sensitif.
Pada beberapa orang penderita jenis
penyakit jantung palpitasi, sebenarnya tidak mengalami penyakit jantung dan
detak jantung tidak normal yang dideritanya itu tidak diketahui sebabnya.
Namun, pada penderita lainnya, detak jantung yang tidak normal itu disebabkan
oleh kelainan irama jantung (aritmia).
Penyakit
Jantung: Stroke
Stroke merupakan salah satu dari
macam-macam penyakit jantung. Penyakit jantung yang mengakibatkan stroke ini
terjadi akibat minimnya pasokan darah yang mengalir ke otak. Hal ini dapat
terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Orang yang
menderita stroke dapat mengalami kelumpuhan pada sebelah tubuhnya, bisa bagian
kiri atau kanan. Bisa juga menyebabkan hilang ingatan sebagian atau hilang
kemampuan berbicara.
Ada dua jenis stroke, yaitu stroke
iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi karena terhentinya aliran
darah ke otak. Sementara stroke hemoragik atau stroke pendarahan, terjadi
kerena pecahnya pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu. Darah yang
keluar kemudian merembes dan masuk ke bagian-bagian yang ada di otak dan
merusaknya.
Penyakit
Jantung: Hipertensi (darah tinggi)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke dan serangan jantung. Penyakit
ini timbul karena adanya peningkatan tekanan darah di atas batas normal, lebih
dari 140/90 mmHg, atau dalam jangka waktu yang lama.
Dilihat dari penyebabnya, hipertensi
dapat dibedakan menjadi hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi
primer merupakan jenis hipertensi yang belum diketahui penyebabnya. Sementara
hipertensi sekunder, merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui,
seperti kelainan hormonal, gangguan pada kelenjar tiroid, kelainan pembuluh
darah dan pemakaian obat-obatan
tertentu.
Apa pun jenis penyakit jantungnya, tetap saja harus
mendapatkan perhatian lebih. Menghindari penyebab penyakitnya jauh lebih baik
daripada mengobati. Bila Anda seorang perokok atau sering berada di antara para
perokok, mulai sekarang berhentilah dan jauhilah lingkungan yang penuh asap
rokok.
Kalau Anda sering makan makanan berlemak,
kurangilah. Kalau Anda tidak suka
berolahraga, mulailah berolahraga.
Lakukan semua itu demi kesehatan jantung Anda.
Mengenai Jenis Jenis Penyakit Jantung , saya mau tanya soal penyakit jantung rematik, itu gejala apa saja yah mbak/mas?
BalasHapusmohon pencerahannya